Sebuah kisah yang diambil dari perjuangan hidup Coco Chanel sebelum merengkuh kesuksesan di bidang Fashion. Masa kecilnya yang tidak seberuntung anak-anak seumurnya harus berpisah dari ibunya yang meninggal. Ditambah sang ayah justru menitipkan ia beserta kakaknya Adrienne ke sebuah rumah yatim piatu. Setiap hari selama 15 tahun berada disana, Gabrielle selalu berharap bahwa ayahnya akan datang menjenguknya. Tapi tidak sekalipun ayahnya muncul.
Setelah ia dan kakaknya meninggalkan panti asuhan tersebut, mereka berdua mencoba bertahan hidup dengan menjadi penyanyi di sebuah bar di wilayah Moulins. Pada setiap penampilannya, mereka menghibur para pengunjung dengan menari-nari dan menyanyikan lagu “wajib” Qui qu’a vu coco. Saking seringnya menyanyikan lagu yang sama membuat Gabrielle diberikan nama panggilan Coco.
Perjumpaan Coco dengan seorang bangsawan bernama Etienne Balsan membukakan jalan baginya untuk memasuki kehidupan sosialita dan memberikan peluang untuk mengembangkan bakatnya dalam mendesain topi-topi yang saat itu sedang menjadi mode. Namun saat ia jatuh cinta kepada seorang pebisnis asal Inggris, Arthur Capel (Boy), bukan cuma memberikan kebahagian saja tapi juga membuat perjalanan hidupnya semakin rumit.
Dra-mantic-O-Meter: 8/10
Why?
Film yang mengkisahkan perjuangan dari nol dari seorang wanita yang teguh dan berbakat memulai perjalan hidupnya sebelum menjadi ikon fashion terkenal di dunia. Siapa yang tak kenal dengan Coco Chanel dengan rumah mode “Chanel”nya. Kisah nyata ini berhasil difilmkan oleh sang sutradara Anne Fontainne, wanita berkebangsaan Prancis yang dibantu oleh Camille Fontaine dalam penggarapan naskahnya yang penuh dengan ironi kehidupan sekaligus inspiratif.
Before she was France's famous mademoiselle... |
Alessandro Nivola yang memang jarang sekali muncul dalam film-film produksi Hollywood ini, juga membuktikan kapasitasnya sebagai aktor kelas atas Eropa. Karakternya mampu menghidupkan suasana romantis, meski tidak terlalu terasa chemistry-nya dengan Audrey. Sementara Benoit Poelvoorde juga menampilkan akting yang baik meski terkesan kaku dalam memerankan seorang bangsawan yang dermawan.
Overall, film ini patut diberikan penghargaan Oscar, setidaknya untuk Audrey, namun sayang film ini hanya mendapat nominasi penghargaan Best Achievement in Costume Design saja. Film yang inspiratif dengan balutan drama romantis tapi tidak cengeng menjadi nilai lebih untuk film produksi diluar Hollywood. Saya pikir anda tidak akan menyesal dengan menyaksikan suguhan akting dan cerita yang berkualitas ini. Au revoir, Coco!!
Sutradara: Anne Fontaine
Penulis: Camille Fontaine
Cast: Audrey Tautou, Alessandro Nivola, Benoit Poelvoorde, Marie Gillain
Produksi: Canal +
Durasi: 105 menit
Rilis: 2009
0 comments:
Komentar Anda Mengenai Film Ini: