Tampilkan postingan dengan label 2008. Tampilkan semua postingan

What Doesn’t Kill You

Diangkat dari kisah nyata Brian Goodman yang merupakan sutradara, penulis merangkap aktor pendukung filmnya sendiri, What Doesn’t Kill You menuturkan seorang pria asal South Boston yang menghabiskan waktunya di penjara sebelum terjun ke dunia perfilman Hollywood. Kisahnya dibuka dengan kasus perampokan sebuah bank dan dilanjutkan dengan flashback tentang siapa pelakunya serta apa motifnya. Brian (Mark Ruffalo) dan Paulie (Ethan Hawke) adalah 2 sahabat yang tumbuh besar sebagai kriminal. Mereka bergabung sebagai kaki tangan bos Pat Kelly (Brian Goodman) yang serakah.

Brian sebenarnya berniat menjadi ayah yang baik bagi istri (Amanda Peet) dan kedua anaknya. Namun apa daya, yang namanya kriminal hidupnya tak jauh dari perbuatan kotor. Brian malah mengecewakan sang istri akibat ketergantungan narkoba dan alkohol. Sampai suatu saat Paulie membuat rencana meraup uang sebanyak-banyaknya lewat perampokan atas perintah bos-nya.

Sialnya mereka tertangkap dan segera dipenjara. Brian bermaksud insyaf selepasnya dari penjara, akan tetapi ia merasa berhutang budi pada Paulie yang berusaha lebih dulu melepaskannya dari penjara.

Deadfull-O-Meter: 7/10
Why?

Naskah yang ingin dikemukan dalam film ini sebenarnya bisa sangat menjanjikan. Apalagi diangkat dari kejadian nyata seorang mantan penjahat yang beruntung kini bisa memfilmkannya sendiri kisah kehidupannya. Sayangnya Brian Goodman yang mengawali karirnya sebagai aktor untuk film-film arahan sineas Ted Demme dan Rod Lurie, perlu lebih banyak belajar soal mengarahkan film. Drama kriminal debut karya Brian yang dibantu Donnie Wahlberg ini terasa sekali kekurangan energi padahal Mark Ruffalo dan Ethan Hawke sudah berusaha tampil maksimal. 

No Action without Consequences
Kelemahan di sisi alur menuju penyelesaian akhir membuatnya menjadi tontonan yang membosankan. Padahal drama kriminal berbujet kecil lain semisal Gone Baby Gone atau yang juga diperankan oleh Ethan Hawke, Before the Devils Knows You’re Dead telah membuktikan efektivitasnya melebihi kualitas film bergenre sama dengan bujet lebih besar. 

This is His Life
Pun demikian kekurangan ini tak menjadi masalah besar bagi seorang debutan seperti Brian Goodman. Mantan residivis tersebut bisa saja bertahan di belantara Hollywood asalkan ia mendapat proyek tulisan orang lain yang lebih menjanjikan.


Sutradara: Brian Goodman
Penulis: Brian Goodman, Paul T. Murray, Donnie Wahlberg
Cast: Mark Ruffalo, Ethan Hawke, Amanda Peet, Brian Goodman, Donnie Wahlberg, Will Lyman
Studio: Yari Film
Rilis: 12 Desember 2008
Durasi: 100 Menit

Wendy and Lucy


Merasa tak dapat tempat di rumah kakaknya, Wendy (Michelle williams) pergi bersama Lucy, anjingnya ke Alaska. Di tengah perjalanan, mobilnya mogok dan ia pun terdampar di Oregon. Jangankan sampai ke tujuan, beli bensin pun tak bisa akibat terhambat masalah uang. Saat mencuri makanan anjing, Wendy tertangkap dan dijebloskan ke penjara. Untungnya, ia dilepas setelah beberapa jam. Namun sialnya, Lucy sudah tidak tahu kemana. Wendy mulai mencoba untuk mempercayai orang lain dan dirinya sendiri lewat berbagai peristiwa saat kehilangan sahabat terdekatnya.

WenCy-O-Meter: 7/10
Why?

Melihat judulnya film ini bukanlah tipikal chick-flick mengenai dua gadis ABG yang berusaha mencari cinta. Wendy and Lucy juga bukan cerita bertema anjing yang ditujukan kepada penonton anak-anak dengan nuansa cute atau ceria. Filmnya bernuansa sendu dan gelap, dengan permainan one-woman-show yang dimainkan dengan sangat bagus oleh mantan tunangan Heath Ledger, Michelle Wlliams.

On the long road, friendship is everything
Tampil dengan rambut gelap, tanpa tata rias dan pakaian seadanya, Michelle hadir cemerlang seperti Charlize Theron yang juga rela tampil jelek dengan sukses di Monster. Ia bisa memerankan Wendy yang putus asa, kesepian, rapuh dan buntu dengan sangat meyakinkan. Sutradara Kelly Reichardt yang awalnya ragu akibat Michelle terlalu cantik sengaja menyuruhnya untuk tidak keramas selama dua minggu, dan terbukti berhasil. 

Selain akting Michelle, plot film yang minimalis justru bisa menggali emosi penonton dengan maksimal. Perasaan terasing dan empati bisa kita rasakan tanpa harus mendengarkan musik yang mendayu-dayu. Intinya film ini sukses berkat kekuatan akting pemeran utamanya. Barangkali jika Heath Ledger masih hidup, ia akan bangga bagaimana mantannya dengan imej yang manis, pirang, dengan peran-peran yang cenderung gampang, kini tak takut tampil jelek, kurus, terasing dan kesepian namun sukses menghidupkan perannya.


Sutradara: Kelly Reichardt
Penulis: Kelly Reichardt dan Jonathan Raymond
Cast; Michelle Williams, Wally Dalton, Will Oldham, Will Patton, John Robinson
Durasi: 80 Menit
Produksi: Field Guide Films, Film Science, Glass Eye Pix
Rilis: 2008

Swing Vote

November, 2004, di suatu wilayah negara bagian New Mexico. Bud -Kevin Costner- adalah seorang pemalas sekaligus ayah dari putri satu-satunya yang sangat berarti bagi hidupnya, Molly -Madeline Carroll-. Pada hari pemilihan, Bud yang sebelumnya telah berjanji, seharusnya menemui putrinya di tempat pemungutan suara. 

Ketika ia tidak muncul, Molly berinisiatif untuk menggantikan sang ayah dengan menyelinap kedalam kotak suara kemudian memberikan suara. Namun tidak disangka aliran listrik padam disaat komputer sedang dalam proses memasukkan suara. Ternyata komite pemilihan di wilayah New Mexico memutuskan untuk melakukan satu kontes terakhir, hanya membutuhkan satu suara yang tertinggal atas nama, Bud. 

Seluruh media dunia dan kedua kandidat presiden, termasuk Presiden yang sedang menjabat saat itu Andrew Boone -Kelsey Grammer- dan Donald Greenleaf -Dennis Hopper- , turun langsung kepada Bud mengantisipasi pemungutan suara ulang yang akan dilaksanakan dalam waktu dua minggu lagi. Dapatkah Bud menangani tanggung jawab yang besar, bahkan dengan bantuan Molly dan seorang reporter TV lokal, untuk memutuskan pilihan yang sangat penting bukan hanya bagi kandidat Presiden namun juga seluruh rakyat Amerika?

Vote-O-Meter: 7.5/10
Why?

Vicky Cristina Barcelona

Petualang seksual Cristina dan temannya Vicky, yang berjiwa muda, cerdas dan atraktif, berlibur di kota Barcelona di mana mereka bertemu seorang pelukis yang sangat menggoda bersamaan perayaan ulang tahunnya, Juan Antonio. Vicky tidak ingin masuk ke dalam sebuah petualangan seksual karena berkomitmen untuk segera melangsungkan pernikahan yang akan segera berlangsung. Tapi Cristina justru terpikat oleh jiwa bebas Juan Antonio dan daya tarik romantisnya yang terpancar saat dia mendengar perceraian Juan antonio dari sesama artis, Maria Elena secara detail sehingga membuat Cristina semakin menggelora.

Yes Man

Carl Allen - diperankan oleh Jim Carrey- adalah seorang pria yang memiliki kehidupan yang stagnan. Sampai suatu saat ia mengikuti suatu program perbaikan diri yang berdasarkan pada suatu kekuatan kalimat, yaitu Katakan “Ya” untuk segalanya.

Kekuatan positif yang terkandung di dalam kata-kata tersebut mulai mengubah kehidupan Carl secara tidak terduga. Secara menakjupkan ia mendapatkan promosi jabatan baru dan seorang kekasih baru. Carl mulai ambisius. Ia ingin meraih semua kesempatan yang ada. Namun, lama kelamaan Carl melakukan semua keinginan itu menjadisangat berlebihan. Padahal, dalam alam pikirannya, semua tindakannya itu berharap menghasilkan sisi positif pada dirinya maupun orang lain. Seperti misalnya Carl harus